Kamis, 01 Juli 2010

Parasitologi

TUGAS PARASITOLOGI “RANGKUMAN NEMATODA USUS”

Nama Mahasiswa: Cindrawati Langanawa

No
Nama cacing
Hospes
Nama penyakit
Morfologi
Daur hidup
1 A.lumbricoides
Manusia
Askariasis
1.ukuran cacing jantan lebih kecil dari betina
2.seekor cacing betina dapat bertelur 100.000-200.000 butir/hari, terdiri dari telur yang dibuahi & tidak dibuahi.
3.dalam lingkungan yang sesuai telur yang dibuahi akan berubah menjadi bentuk infektif dalam waktu ± 3 minggu
4.stadium dewasa hidup di rongga usus halus
5.sejak telur matang tertelan, sampai cacing dewasa bertelur diperlukan waktu ± 2-3 bulan
1.bentuk infektif tertelan manusia menetas di usus halus larvanya menembus dinding usus halus pembuluh darah/saluran limfe ke jantung mengikuti aliran darah ke paru
2.larva di paru menembus dinding pembuluh darah dinding Alveolus rongga Alveolus naik ke Trakea melalui Bronkiolus dan Bronkus Faring menimbulkan rangsangan penderita batuk larva tertelan ke esophagus usus halus di usus halus, larva berubah menjadi cacing dewasa.

2 N.americanus & A.deudenale
Manusia
Nekatoriasis & Ankilostomiasis
1.cacing dewasa hidup di rongga usus halus, dengan mulut besar melekat pada mukosa dinding halus.
2.cacing betina N.americanus mengeluarkan telur 5000-10.000 butir/hari sedangkan A.duodenale kira-kira 10.000-25.000 butir/hari.
3.bentuk badan N.americanus biasanya menyerupai bentuk S, sedangkan A.duodenale menyerupai huruf C.
4.telur cacing tambang yang besarnya ± 60×40 mikron, berbentuk bujur dan mempunyai dinding tipis, didalamnya terdapat beberapa sel. Larva rabditiform panjangnya ±250 mikron.

Telur dileluarkan dengan tinja & setelah menetas dalam waktu 1 hari keluarlah larva Rabditiform (panjangnya ± 250 mikron) dalam waktu ± 3 hari menjadi larva Filariform menembus kulit menuju kapiler darah jantung kanan paru Bronkus Trakea Laring usus halus.
3 T.trichiura
Manusia
Trikuriasis
1.panjang cacing betina kira-kira 5 cm, cacing jantan kira-kira 4 cm.
2.bagian anterior langsing seperti cambuk. Pada cacing betina bentuknya membulat tumpul, pada cacing jantan melingkar.
Hospes menelan telur matang larva keluar melalui dinding telur & masuk kedalam usus halus setelah dewasa cacing turun ke usus masuk ke daerah kolon, terutama sekum.
4 S.stercoralis
Manusia
Strongiloidiasis
1.cacing dewasa betina hidup sebagai parasit di vilus duodenum dn yeyenum. Cacing betina berbentuk filariform, halus, tidak berwarna dan panjangnya 2 mm.
2.cara berkembang biaknya di duga secara pertegonosis, telur bentuk parasitic diletakkan di mukosa usus, kemudian telur tersebut menetas menjadi larva rabditiform yang masuk ke rongga usus serta dikeluarkan bersama tinja. Parasit ini mempunyai 3 macam daur hidup.
1.siklus langsung
Sesudah 2-3 hari di tanah larva Rabditiform berubah jadi larva Filariform bila menembus kulit manusia, larva tumbuh, masuk kedalam peredaran darah vena melalui jantung kanan paru dari paru parasit yang mulai menjadi dewasa menembus alveolus, masuk ke trakea dan laring di laring terjadi refleks batuk parasit tertelan ke usus halus bagian atas & menjadi dewasa.
2.Siklus tidak langsung
Larva Rabditiform di tanah berubah menjadi cacing jantan & betina bentuk bebas. Sesudah pembuahan, cacing betina menghasilkan telur yang menetas menjadi larva rabditiform. Larva rabditiform dlm wkt beberpa hari dpt mnjadi larva filariform yg infektif & masuk ke dalam hospes baru, atau larva rabditiform tersebut mengulangi fase hidup bebas.
5 Toxocara canis & Toxocara cati
Anjing & Kucing
Visceral larva migrans (VLM).
T.canis jantan mempunyai ukuran panjang 3,6-8,5cm sedangkan yang betina 5,7-100. T. canis terdapat sayap vertikal yang berbentuk seperti lansel, sedangkan T.cati bentuk sayap lebih lebar, sehingga kepalanya menyerupai kepala ular kobra, bentuk kedua ekor hampir sama, yang jantan ekornya berbentuk seperti tangan dengan jari yang menunjuk, sedangkan yang betina ekornya bulat meruncing.
1.telur yang keluar bersama tinja anjing & kucing akan berkembang menjadi telur infektif.
2.hospes devinitive dapat tertular dengan menelan telur infektif atau dengan memakan hospes paratenik yang tinggal di tanah seperti cacing tanah dan semut.
3.telur tertelan manusia larva menembus dinding usus ikut dalam peredaran menuju organ tubuh. Di dalam orang, larva tersebut tidak mengalami perkembangan lebih lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar